Kisah Sang Nenek
Malam telah menyelimuti Madinah dengan kegelapannya. Keadaan kota Madinah begitu sepi, tak satu pun penduduk yang nampak berjalan di jalan besar kota Nabi itu.
Khalifah Umar keluar dari rumahnya yang kecil itu. Saat di tengah jalan, tidak sengaja Thalhah bin Ubaidillah melihat Khalifah Umar berjalan seorang diri. Thalhah tersenyum, dia begitu penasaran dengan apa yang akan dilakukan oleh pemimpinnya itu. Diam-diam dia membuntuti Khalifah Umar.
Khalifah Umar berjalan dengan tenang, dia sama sekali tak menyadari bahwa dirinya tengah diikuti oleh Thalhah. Jalanan setapak itu terus dilalui oleh Khalifah Umar hingga dia sampai pada sebuah rumah dan memasukinya.
Thalhah penasaran, apa yang dilakukan oleh Khalifah Umar di dalam rumah itu. Beberapa waktu kemudian, Khalifah Umar keluar dan memasuki rumah yang lain.
Rasa penasaran Thalhah semakin besar, apabila dia tidak takut akan ancaman Rasulullah kepada orang yang mengintip tanpa izin, tentu dia akan melakukan hal itu. Dia menghela nafas dan beristigfar pelan.
Dalam hati dia berencana akan mengunjungi rumah itu saat esok pagi dan bertanya tentang apa yang dilakukan oleh Khalifah Umar. Lalu dia pergi.
Keesokan paginya, Thalhah pergi ke rumah yang tadi malam dikunjungi oleh Khalifah Umar. Begitu tiba di rumah itu dia meminta izin untuk masuk. Sang tuan rumah memberinya izin.
Saat berada di dalam rumah dia terkejut ternyata sang pemilik rumah itu adalah seorang nenek buta yang tengah duduk di atas lantai. Thalhah segera mendekati nenek itu dan berkata, ”Nek, ada apa laki-laki tadi malam menemui Anda?”
Nenek itu tersenyum dan berkata, ”Dia datang untuk merawatku. Dia telah merawatku semenjak beberapa waktu lalu. Dia datang dengan membawa barang yang membuatku baik dan membersihkan kotoran dariku.”
Thalhah terharu mendengar penuturan nenek itu, dia berkata, “Sungguh celakalah dirimu wahai Thalhah, Apakah kau menyelidiki kesalahan-kesalahan Umar?”