Kisah Bilal bin Rabah Bermimpi Bertemu Nabi Muhammad
Karena memiliki suara yang sangat merdu, Bilal bin Rabah ditunjuk oleh Rasulullah SAW sebagai muazin. Tak hanya sebagai muazin, Sahabat Bilal juga salah satu sahabat yang selalu menemani Rasulullah SAW. Dirinya tidak pernah berpisah dengan Rasulullah SAW. Kemampuan Rasulullah SAW pergi, ia selalu mengikuti hingga wafatnya Nabi pada awal 11 Hijriah.
Sejak saat itulah, Sahabat Bilal memutuskan untuk tidak lagi mengumandangkan azan. Akan tetapi, pada suatu waktu, Sahabat Bilal merasakan kerinduan yang mendalam kepada sosok Nabi SAW. Ia pun akhirnya mengumandangkan azan kembali.
Diketahui bahwa sebelumnya, Sahabat Bilal bin Rabbah bermimpi dan bertemu dengan Rasulullah SAW. Nabi bersabda, “Wahai Bilal, betapa rindunya aku padamu,” kata Rasulullah SAW dalam mimpi Bilal.
Ketika seseorang mendengar cerita Sahabat Bilal bin Rabah tersebut. Tak berselang lama, orang pertama menceritakan mimpi Bilal kepada orang kedua. Orang keduapun menceritakan kepada orang ketiga, keempat, kelima dan seterusnya. Hingga hari menjelang sore, hampir seluruh penduduk Kota Madinah mengetahui tentang mimpi yang telah dialami Sahabat Bilal itu.
Merespon keadaan tersebut, penduduk Kota Madinah akhirnya bersepakat meminta Sahabat Bilal untuk mengumandangkan azan di masjid Rasulullah SAW ketika waktu salat maghrib tiba. Sahabat Bilal bin Rabah pun tak kuasa menolak keinginan sahabat-sahabatnya itu.
Ketika senja merah datang, angin sepoi-sepoi dan langit bersih dari mega, Sahabat Bilal bin Rabbah akhirnya mengumandangkan azan kembali. Penduduk kota Madinah tercekam dengan kerinduan junjungan Nabi Muhammad SAW.
Kala itu, rasa dalam dada penduduk Kota Madinah membuncah, detik-detik bersama Rasulullah SAW, manusia tercinta terbayangkan kembali di pelupuk mata. Sehingga penduduk Kota Madinah pun menitikkan air mata atas rindunya kepada Nabi SAW. Sahabat Bilal bin Rabah tentu saja begitu terharu dan rindu kepada kekasihnya, sang Nabi akhir zaman itu.
Untuk diketahui, Sahabat Bilal bin Rabah lahir pada tahun 580 M di Mekkah, Arab Saudi dan meninggal dunia pada 2 Maret 640 M di Damaskus, Suriah. Wallahu A'lam Bishawab .